Wednesday 1 February 2017

Alat Musik Tradisional Jepang (和楽器 / Waggaki)

Hey guys, Michi’s here~

今週の課題は和楽器だ~

Kali ini saya mau bahas sedikit tentang alat musik tradisional Jepang nih.

Dari berbagai budaya yang ada di Negeri Matahari Terbit, salah satu yang menarik perhatian dan minat saya adalah musik tradisionalnya. Alat musik tradisional dari Jepang ini lumayan mirip dengan alat-alat musik yang ada di Indonesia, lho! Meskipun mirip, alat-alat musik dari Jepang ini memiliki keunikannya tersendiri. Berikut beberapa nama berserta penjelasan mengenai alat-alat musik tersebut:

SHAMISEN:

Shamisen adalah alat musik yang bentuknya menyerupai banjo. Shamisen memiliki tiga senar dan dimainkan dengan cara dipetik menggunakan sejenis pick yang disebut bachi.

Shamisen, secara garis besar terbagi atas tiga jenis berdasarkan ukuran lehernya, yaitu Hosozao (leher sempit), Nakazao (leher sedang), dan Futozao (leher besar).
Dalam penggunaannya, shamisen dibagi menjadi dua jenis, yaitu Utaimono (pengiring lagu) dan Katarimono (pengiring cerita)



KOTO:

Koto merupakan alat musik yang mirip dengan kecapi. Koto biasanya memiliki 13 senar, namun ada juga yang miliki 17 senar. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik menggunakan ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah.

Pada zaman dahulu, Koto merupakan salah satu alat musik di istana. Koto biasa dimainkan tanpa adanya alat musik pengiring lainnya.

TAIKO:

Kalau yang ini pasti udah pada tau, kan? Itu tuh, alat musik yang mirip sama gendang itu~

Pada masa feodal di Jepang, taiko biasa digunakan untuk memotivasi para pasukan, menolong menentukan langkah barisan, dan memberikan perintah atau mengumumkan hal-hal penting. Kata taiko itu sendiri berarti “drum besar”.

Taiko tidak hanya terkenal di Jepang, tapi juga terkenal di negara luar Jepang, bahkan beberapa negara seperti Amerika, Australia, Selandia Baru, dan Indonesia memiliki kelompok taiko.

HORAGAI:

Ini salah satu alat musik yang menurut saya paling unik, namanya horagai. Bentuk dari horagai menyerupai terompet. Horagai terbuat dari kerang.

Tidak seperti terompet kerang pada umumnya yang hanya bisa mengeluarkan satu nada saja, horagai bisa mengeluarkan hingga tiga nada. Hal ini disebabkan oleh pipa yang terbuat dari besi atau kayu yang terdapat di bagian ujung horagai.




SHAKUHACHI:

Shakuhachi memiliki betuk yang mirip dengan suling. Shakuhachi terbuat dari bambu dengan empat lubang di bagian depan dan satu lubang di bagian belakang.

Shakuhachi berasal dari China dan masuk ke Jepang pada abad ke-enam.







Akhir-akhir ini lumayan banyak musisi yang menggunakan alat musik tradisional ini dalam karyanya. 
Salah satu yang saya suka ini:和楽器バンド - 千本桜

Masih banyak budaya lain dari Jepang yang menarik, lho! Seperti upacara minum teh, Shodou, dan masih banyak lagi.

Tapi rasanya kalau cuma baca artikel tanpa nyoba langsung ga asik kan ya?

Buat yang mau merasakan langsung kebudayaan Jepang dan ingin sekolah di Jepang, saya rekomendasikan supaya daftar langsung ke OHM Studi Jepang.

OHM Studi Jepang adalah konsultan sekolah ke Jepang, mereka ngebantu semua prosedur pendafataran sekolah di Jepang, lho! Bahkan sebelum berangkat sekolah ke Jepang dan setelah di Jepang nanti pun, kalian bakal tetap dibantu. Selain itu, kalian juga bakal dapetin pembekalan bahasa Jepang selama 3-6 bulan secara GRATIS!

Bisa coba kunjungin website www.sekolahdijepang.com atau bisa juga langsung tanya-tanya via LINE ke @sekolahdijepang (pakai @)

Disitu kalian bisa ikutan short course untuk belajar bahasa dan budaya Jepang. Atau mau sekalian sekolah disana? bisa~ langsung cek tkp saja~

No comments:

Post a Comment